Rabu, 28 Januari 2015

Manajemen Investasi Portofolio

Investasi dan resiko ibarat matauang yang memiliki duasisi yang saling terikat seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, setiap investasi selalu mengandung resiko,  investor sendiri tidak dapat mengetahui secara pasti tingkat riten yang akan didapat dan tidak dapat mengantisipasi secara pasti tingkat resiko kerugian yang akan dihadapi. Untuk itu diperluka analisa secara mendalam mengenai kondisi – kondisi yang menjadi penyebab dan mempengaruhi ketidak pastian tersebut sehingga Investor dapat mengambil keputusan investasi yang benar-benar aman serta mampu memberikan keuntungan yang terbaik. Meskipun demikian hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan karena beberapa rumus untuk menagani ketidak pastian merupakan bentuk kanjian peramalan tentang kondisi masadepan yang tidak pasti serta hanya merupakan probabilitas (peluang kejadian yang akam kembali terulang) padahal masa depan penuh ketidak pastian dan masa depan juga dipengaruhi oleh berbagai tindakan saat ini yang tidak kita ketahu akibatnya.
Bagema investasi kita aman dari resiko tersebut ?, salah satu petuah bijak dalam dunia bisnis “don’t put your egg in one basket” ,”jangan menaruh telur dalam satu kranjang “ kenapa demikian karna jika keranjang tersebut jatuh maka hancurlah seluruh telur dalam kranjang tersebut yang artinya jangan menaruh sesuatu yang diangap penting dalam satu tempat jika barang atau sesuatu itu hilang atau rusak rusak maka anda akan rugi. Dalam dunia investasi petuah ini mengajarkan agar investasi sedapat mungki tidak dilakukan dalam satu tempat maupun satu instrumen saja, guna mengurangi besaran resiko dari investasi dapat didiversifiksi atau disebar dan ditekan seminimum mungkin. Dapat anda bayangkan jika seorang pembisnis hanya membuka satu jenis usaha saja dapat dipastikan kerugianya akan semakin besar ketika ketika uahanya sedang sepi pesanan dibandingkan membuka usaha dalam beberapa jenis usaha dan di beberapa tempat. Gambaran semacam itulah yang digunakan dalam upaya penyebaran resiko atau diversifikasi resiko dengan menyebar investasi kedalam beberapa instrumen investasi atau dibeberapa tempat, sehinga jika salah satu terjangkit resiko investasi yang diletakan ditempat lain tetap sehat dan mampu menghasilakan.
Konsep tersebut dikenal dengan istilah portofolio sebagai pendekatan manajemen dalam perencanaan, menyusun dan memberikan evaluasi prestasi investasi yang dilakukan, sebagai upaya meredam resiko investasi dan memaksimalkan hasil infestasi.

STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

Sekilas mengenai OJK ( Otorisasi Jasa Keuangan ) di Indonesia yang dibentuk sesuai dengan amanat UU No 21 Tahun 2011 lembaga ini merupakan transvormasi dari Otoritas  pasar  modal  yang dulu dipegang BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) , menurut Undang-undang tersebut pada Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini."
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi, sehingga dapat melindungi nasabah lembaga keuangan dan mampu meningkatkan kepercayan masyarakat terhadap jasa keuangan.




A.      BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Indonesia Stock Exchange (IDX) atau yang lebih familiar dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah  pihak  yang  menyelenggarakan  dan  menyediakan sistem dan atau sarana untuk  mempertemukan  penawaran  jual  dan  beli  Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, sebagai organisasi yang mengatur dirinya sendiri (Self-Regulating Organization/SRO), Bursa Efek wajib menetapkan peraturan keanggotaan, pencatatan, perdagan gan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan Bursa Efek.
Tugas Bursa Efek adalah:
1.    Menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar dan efisien.
2.    Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek.
3.    Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek, dan melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan Efisiensi serta daya saing di kawasan regional, maka efektif tanggal 3 Desember
2007  secara resmi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) digabung  dengan  PT  Bursa  Efek
Surabaya (BES) dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia(BEI).
C Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)
Proses kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring (AK) yang timbul dari Transaksi Efek yang dilakukannya di Bursa Efek. Pengertian Lembaga Kliring dan Penjaminan sendiri adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Tugas KPEI adalah:
1.        Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
2.        Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang.

D Kustodia Sentral Efek Indonesia (KSEI)
KSEI adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yaitu perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Sebagai Lembaga Penunjang Pasar Modal,  KSEI bertugas  menyediakan layanan settlement dan kustodian bagi partisipan. Untuk pelayanan itu,  anggota bursa, bank kustodian dan Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) harus membuka rekening depositori  di KSEI. Setiap rekening, sesuai peraturan OJK, dapat mencatat posisi saham maupun dana yang tersimpan di KSEI. Pemegang rekening dimungkinkan untuk mengetahui posisi saham dan dana di setiap rekeningnya dan juga detail transaksi yang melibatkan saham dan atau dana yang terkait dengan setiap rekeningnya. Secara umum,  tugas KSEI  adalah penyelesaian transaksi bursa, penyelesaian transaksi di luar bursa dan distribusi dividen. Namun  perlu diingat, sebagai lembaga bukan bank, secara fungsional KSEI tidak diizinkan secara langsung mengelola dana yang tercatat di rekening KSEI.
Tugas KSEI adalah:
1.      Menyediakan  jasa  kustodian  sentral  dan  penyelesaian  transaksi yang teratur, wajar, dan efisien.
2.      Mengamankan pemindahtanganan Efek.
Menyelesaikan (settlement) transaksi perdagangan

PENGANTAR PASAR MODAL INDONESIA

Diera pasar bebas saat ini, banyak perusahan terus berkembang seiring dengan bertumbuhnya masyarakat kelas menegah dengan meningkatnya komsumsi dan kebutuhan layanan akan barang dan jasa, tentunya momen ini tidak akan disia-siakan bagi perusahan maupun masyarakat, peluang pertumbuhan ekonomi saat ini cukup baik untuk melakukan investasi sehingga akan mampu mendorong pertumbuhan perusahan maupun meningkatakan taraf hidup masyarakat.
Namun bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usaha takjarang modal selalu menjadi kendala utama bagi mereka, momen dan kesempatan pasar tak selamanya ada, bagi perusahan yang memiliki modal kuat akan mampu memenagkan persaiangan pasar namun bagi perusahan yang tak cukup modal mereka harus memutar otak. Bagi masyarakat sendiri kebutuhan yang meningkat namun tidak sebanding dengan pendapatan menjadikan mereka serba kekurangan terlebih lagi masalah inflasi yang secara diam-diam mengrogoti penghasilan mereka, bayagkan saja setiap bulan barang dan jasa terus meningkat, belum lagi tiap satu tahun sekali tarif listrik, air, LPG dan bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan gaji atau pendapatan kita tidak bertambah seknifika sebesar laju inflasi tersebut.
Pasar  modal  adalah  pertemuan antara  pihak  yang  mempunyai  kelebihan  dana  dengan  pihak  yang  kekurangan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, yang umumnya mempunyai umur lebih dari satu tahun, sedangkan secara fisik atau tempat di mana terjadi jual beli sekuritas disebut bursa efek (Tandelilin, 2001:13)  . Sedangkan menurut definisi Husnan (2005:3) menyatakan bahwa pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas)  jangka  panjang  yang  dapat  diperjualbelikan  dalam  bentuk  hutang maupun  modal  sendiri  dan  diterbitkan  oleh  pemerintah, public  authorities, maupun  perusahaan  swasta.

 
Pasar Modal dapat memberikan solusi praktis dan kontinyu terhadap masalah tersebut. Bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya pasar modal akan memberikan modal segar untuk ekspansi usaha tersebut disisi masyarakat pasar modal menyediakan berbagai pilihan dan alternatif investasi yang lebih mengairahakan dengan riten (pengembalian investasi) yang cukup mengiurkan bagi investor

Pasar modal ini hampir sama hanya dengan pasar – pasar pada umumnya dimana terdapat pembeli dan penjual serta terjadi pula teransaksi sedangkan prodak yang diperjual belikan disini adalah prodak-prodak pasar modal yaitu saham, obligasi dan prodak derifatif, selain itu pasar modal ini juga memiliki sedikit kemiripan fungsi intermediasi seperti pada bank yaitu menyalurkan dan dari pihak yang membutuhkan dana tambahan dari pihak yang memiliki dana lebih, namun tidak untuk menyimpan atau menabung dananya tapi lebih pada investasinya yang lebih menguntungkan .
Sebagai salah satu pendorong ekomomi pasar modal memiliki peranan penting bagi perkembang sebuah negara, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pasar modal memiliki peranan yang sangat setrategis bagi pembangunan, bagi perusahan pasar moadal memberikan alaternatif setruktur modal dan sumber pembiyaan untuk meningkatkan produktifitas maupun ekspansi perusahaan sehingga ketika ada kesempatan yang  datang perusahan tidak perlu menungu perhitungan laba untuk membiayan aktifitas tersebut, untuk memperoleh dan perusahaan tinggal mengeluarkan saham maupun obligasi ke pasar modal, dengan segera perusahaan akan memperolah dana segar sehingga perusahan tidak akan kehilangan momen. Dari sisi masyarakat atau investor pasar modal memberikan alternatif pilihan yang mengiurkan untuk investasi dan mengurangi resiko inflasi.
Pasar Modal Memiliki Dua Fungsi
1)      Fungsi Ekonomi
Pasar modal sebagai fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari para investor yang  menanamkan  dananya dalam pasar modal ke pada emiten atau perusahaan yang menerbitkan efek di pasar modal. Investor mengharapkan akan memperoleh keuntungan imbalan dari penyerahan dana tersebut.  Sedangkan dari sisi perusahaan tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan  melakukan ekspansi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.
2)      Fungsi Keuangan
Pasar modal sebagai fungsi keuangan adalah dengan menyediakan dana  yang diperlukan  oleh  perusahaan. investor menyediakan  dana  tanpa  terlibat langsung  dalam  kepemilikan  aktiva  riil  yang  diperlukan  untuk  investasi tersebut
1.2 Sejarah Pasar Modal Indonesia
Masa Penjajahan
Perkemabangan pasar modal di Indonesia tidak lepas dari sejarah panjang penjajahan di Indonesia. Dalam kutipan sebuah buku effectengids yang diterbitkan oleh verreniging voor den effectenhandel pada tahun 1939, kegiatan jual beli saham maupun obligasi telah dilakukan sejak abab ke 19M. Tepatnya pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbuers  mendirikan kantor cabang bursa efeknya di Batavia (nama DKI Jakarta tempo dulu) dalam perjalanan pendirianya bursa efek ini salah satu yang tertua dikawasan asia setelah bursa Bombay di India, bursa Hongkong Cina dan bursa Tokyo di Jepang.
Dalam sejarahnya bursa efek Batavia didirikan untuk memenuhi kebutuhan dana segar perusahan-perusahan belanda yang ada di Indonesia dimana awal abad 19 banyak perusahan belanda yang membangun perkebunan secara besar-besaran, investor bursa ketika itu datang dari orang-orang belanda dan orang eropa yang tinggal di Indonesia dimana secara ekonomi mereka memiliki penghasilan yang lebih besar dari penduduk peri bumi,  untuk efek yang diperdagangkan terdiri dari saham maupun obligasi perusahan milik belanda yang ada di Indonesia dan surat hutang pemerintah provinsi dan kotapraja, selain itu  terdapat pula saham perusahan Amerika yang diterbitkan melalui kantor administrasi di negara Belanda. di awal berdirinya terdapat 13 emiten (anggota bursa) yang terdaftar di bursa efek Batavia yakni : Fa. Gijselman & Steup, Fa. Dunlop & Kolp, Fa Monod & Co, Fa. Vermeys & Co dan lain-lian. Selain di kota Batavia (DKI Jakarta tempo dulu)   bursa efek juga didirikan di kota Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di kota semarang pada tanggal 1 Agustus 1925 untuk meningkatkan penyerapan dana dari masyarakat, sehingga terdapat lebih dari 250 macam efek ketika itu.
Pada masa perang dunia kedua tahun 1939 kondisi perekonomian di belahan benua eropa kurang baik, kondisi politik ketika itu tidak kondusif kekacauan terjadi dimana-mana hal itu disebabkan karena ekspansi dari pemimpin komunis Adolf Hitler. Hal ini juga berdampak pada kondisi pasar modal di Indonesia, untuk mengamanka asetnya pemerintah belanda membuat kebijakan untuk memindahkan perdangangan efek dari Surabaya dan Semarang ke Batavia akan tetapi pada tanggal 17 mei 1940 Bursa efek Batavia pun ikut ditutup serta memerintahkan untuk memindah seluruh efek-efek yang ada kedalam bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah Hindia belanda di Indonesia hal ini menandai berahirnya perjalanan pasar modal di Indonesia pada jaman penjajahan.
Pasar Modal Indonesia Paska Kemerdekaan
Paska kemerdekaan Indonesia pasar modal taklantas langsung beropersasi namun baru pada tahun 1950 setelah kerajaan belanda mengakui kemerdekaan Indonesia barulah pemerintah Indonesia saat itu membangkitkan pasar modal dengan menerbitkan Obligasi Republik Indonesia, inilah titik balik pasar modal Indonesia paska proklamasi 1945 ;
1952 ; bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali setelah 12 tahun matisuri dengan undang-undang darurat no 13 tanggal 1 september 1951. adapun istrumen yang diperdagangkan pada saat itu adalah Obligasi pemerintah Indonesia (1950) dan terus berkembang hingga tahun 1958.
Akan tetapi tahun 1958-1977 bursa efek kembali lesu dan matisuri, adanya program nasionalisasi aset –aset perusahaan milik belanda di Indonesia dan pulangnya warga negara Belanda nenjadikan pasar modal saat itu menjadikannya vakum.
1977 :Dimasa orde baru bursa efek dihidupkan kembali dengan ditandai pembukaan Bursa Efek Jakarta (BEJ) oleh Presiden Soehrto pada tanggal 10 Agustus 1977 dan dengan go publiknya PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama, tanggal tersebut juga dijadikan sebagai HUT pasar modal, selain itu juga dibentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) yang membawai operasiaoanal BEJ saat itu. Diawal dibukanya bursa efek tidak cukup mengembirakaan tahun 1977 sampai denggan 1987 perdagangan bursa masih tampak lesu bahkan jumlah emiten hanya 24 perusahan. Hai ini dikarenakan masyarakat Indonesia saat itu lebih memilih instrumen perbankan dari pada berinvestasi di pasar modal.
 1987-1990 : Untuk mengairahkan pasar modal di Indonesia pemerintah mengeluarkan Paket – Paket kebijakan.
Paket Desember 1987 (PAKDES 87) isi dari paket ini adalah
1.       Menyerderhanakan proses penerbitan saham maupun obligasi.
2.       Membuka pintu  ijin investor  asing untuk ikut serta berinvestasi didalam negeri.
3.       Memperkenalan saham atas unjuk.
4.       Membuka bursa paralel
Paket Desember 1988(PAKDES 88) isi dari paket ini adalah :
1.       Company Listing memberikan kemudah bagi perusahaan untuk go public.
2.       Pemerintah memberikan ijin bagi perusahan swasta nasional untuk menyelenggarakan bursa efek.
Dari kebijakan tersebut pada tanggal 16 Juni 1992 berdirilah Bursa Efek Surabaya  (BES) yang dikelola oleh perusahaan swasta PT Bursa Efek Surabaya.
3.       Besar fee dari teransaksi bursa diserahkan pada masing-masing pihak.
Tanggal 13 Juli 1992 pemerintah melakuakan swastanisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) serta merubah fungsi BAPEPAM  menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Tanggal 22 Oktober  BEJ mulai menerapakan sistem otomatis perdagangan JATS (Jakarta Autometed Treding Systems). Yang merubah sistem perdagangan manual denagan sistem computer, sehingga mengurangi waktu tunggu eksekusi perdangan dibursa.
Tanggal 10 Novenber 1995 pemerintah mengeluarakan undang-undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal yang menjadikan dasar landasan hukum bagi kegitan pasar modal di Indonesia. Di tahun yang sama bursa paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
  Tahun 2002 ; BEJ mulai menerapakan sistem perdangan jarak jauh (remote trading) hal ini dapat menghilangkan antrian dikantor lantai bursa, karena kegitan bursa dapat dilakukan diluar kantor bursa efek.
Tahun 2007 pemerintah mengabungka Bursa Efek Surabaya dengan Busra Efek Jakarta dan menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tahun 2013 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bertrasvormasi menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tugas melakukan pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan nonbank (LKNB).

HAKIKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN



A.      Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen
            Sebuah sistem merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi disebut dengan Sistem Pengendalian Manajemen.

Pengendalian = adalah proses untuk membuat organisasi mencapai tujuannya.

Elemen-elemen sistem pengendalian.
Setiap sistem pengendalian setidaknya memiliki empat elemen, yaitu :
1.      Pelacak (Detector) atau sensor
Merupakan sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2.      Penaksir (Assessor)
Merupakan suatu perangkat yang membandingkan antara apa yang sesungguhnya terjadi dengan standar yang telah ditetapkan.
3.      Effector (Umpan balik)
Merupakan suatu perangkat yang mengubah perilaku atau tindakan-tindakan yang diambil dengan standar yang telah ditetapkan.
4.      Communicator Network (Jaringan Komunikasi)
Merupakan suatu alat yang mengirimkan informasi antara detector ke assessor, dan assessor ke effector.
B.       Sistem
           Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan. Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif (berulang-ulang) untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas.
           Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni : lebih kurang membentuk ritme tertentu, terkoordinasi dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu tujuan  tertentu.
           Beberapa tindakan manajemen bersifat tidak sistematis. Para manajer pada umumnya menghadapi situasi dimana aturan tidak terdefinisikan secara baik sehingga harus menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Keefektifan tindakan mereka ditentukan oleh kepiawaian mereka dalam berhadapan dengan orang-orang dan bukannya oleh aturan yang ditentukan dalam sistem. Jika seluruh sistem menjamin tindakan tepat bagi seluruh situasi, mungkin tidak diperlukan lagi manajer manusia. Dengan demikian penting untuk disadari bagaimanapun juga bahwa proses informal sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan dioperasikan.

C.      Manajemen
           Organisasi adalah berkumpulnya orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi membutuhkan tim manajemen. Manajemen merupakan seni untuk mengajak orang lain mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Manajemen yang berhasil adalah apabila setiap orang yang bekerja dalam organisasi adalah untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dilihat dari pelaksanaan fungsinya manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengendalian, pengevaluasian, dan pengukuran kerja organisasi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan dengan strategi tertentu secara efektif & efisien.
           Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang berkompeten bekerja dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang membentuk hirarki dan dikepalai oleh seorang pimpinan (direktur utama atau chief excecutive officer/CEO) yang membawahi para manajer unit bisnis, departemen, dan sub unit lainnya.
           Proses pengendalian manajemen adalah sebuah proses dimana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka pimpin melaksanakan kerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
           Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama seperti pada sistem pengendalian yang digambarkan diatas : detector, assessor, effector, dan sistem komunikasi. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi, assessor membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan, effector melakukan tindakan koreksi terhadap perbaikan yang signifikan antara keadaan actual dengan keaadaan yang diinginkan.
D.      Batas-batas pengendalian manajemen
           Pengendalian manajemen ialah pengendalian terhadap aktivitas manajemen yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengendalian,  pengevaluasian, dan pengukuran kerja. Pengendalian manajemen terletak diantara dua sistem pengendalian yang lain, yaitu strategi formulasi (formulation strategy) dan pengendalian tugas (task control). Proses yang terjadi pada tahap formulasi strategi dan semua output yang dihasilkan akan dijadikan dasar bertindak bagi manajer kontrol dan memastikan semua yang diputuskan dalam tahap formulasi strategi telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan lapis di bawah pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas, ialah lapis manajer yang harus dikendalikan oleh manajer tingkat pengendalian manajemen. Hubungan antara strategi formulasi, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas merupakan manajer pengendalian manajer dibawahnya, dan membentuk suatu hubungan umum antara fungsi perencanaan dan pengendalian dan bersifat integral (mnyeluruh). Hubungan itu dapat disajikan dalam gambar berikut :

Contoh-contoh keputusan dalam fungsi perencanaan dan pengendalian
Perumusan Strategi
Pengendalian Manajemen
Pengendalian Tugas
Mengakuisisi bisnis yang tak terkait
Memperkenalkan produk baru.
Mengkoordinasi pesanan yang masuk.
Memasuki bidang bisnis baru
Memperluas pabrik.
Menjadwalkan produksi.
Menambah penjualan langsung melalui pos
Menentukan anggaran untuk iklan
Memesan iklan untuk TV.
Mengubah rasio hutang/ modal
Menerapkan program rekrutmen minoritas.
Mengatur arus kas.
Menerapkan kebijakan yang telah disepakati
Memutuskan tingkat persediaan.
Memelihara dokumen kepegawaian.
Menyusun kebijakan spekulasi persediaan
Mengandalikan organisasi riset
.
Memesan ulang suatu barang.
Memutuskan lingkup dan arah riset
Menjalankan proyek riset individual.


E.       Pengendalian Manajemen
1.         Kegiatan pengendalian manajemen (Goal Congruence)
          Pengendalian manajemen adalah proses mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan strategi tertentu secara efektif dan efisien. Terdapat lima aspek di dalam pengendalian manajemen, yaitu :
a.       Planning adalah perencanaan apa yang harus dilakukan perusahaan.
b.      Coordinating adalah melakukan koordinasi terhadap aktivitas yang ada di dalam organisasi
c.       Communicating adalah mengkomunikasikan berbagai informasi kepada pihak-pihak yang terkait di dalam organisasi.
d.      Evaluating adalah mengevaluasi informasi yang ada.
e.       Deciding adalah menetapkan aksi yang harus dilakukan terhadap informasi yang telah dievaluasi.
f.       Influencing Poeple adalah mempengaruhi orang-orang agar merubah perilakunya agar selaras dengan keinginan perusahaan.
          Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan semuanya berjalan sesuai rencana, namun yang paling strategis itu benar-benar telah dilaksanakan. Sebab perencanaan (misalnya dalam bentuk angaran) dibuat sebelum saat formulasi rencana tersebut, jadi ada unsur estimasi di dalamnya. Namun, dalam implementasinya jika seorang manajer menemukan pendekatan yang lebih baik, yang lebih memungkinkan dibandingkan dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak mengehalang-halangi untuk penerapannya. Jadi ada fleksibilitas.
2.         Keselarasan tujuan
          Meskipun sisematis, proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis. Lebih dari itu, proses ini meliputi interaksi antar individu, dimana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Masalah pengendalian yang utama adalah bagaimana mempengaruhi mereka dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka sedemikian rupa sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan organisasi.
          Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
3.         Perangkat penerapan strategi
          Sistem penggendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi kearah strategiknya, sehingga pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Berikut gambar kerangka kerja untuk penerapan strategi.



·         Struktur organisasi menetapkan peranannya, hubungan pelaporan dan divisi yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dalam organisasi.
·         Manajemen SDM melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan pemecatan karyawan serta untuk mengembangkan pengetahuan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.
·         Kebudayaan berarti seperangkat keyakinan bersama, sikap, dan norma-norma yang secara eksplisit maupun implisit membimbing tindakan manajer.
4.         Tekanan finansial dan non finansial
          Pengendalian manajemen fokus pada keseimbangan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Dimensi keuangan berfokus pada ukuran keuangan seperti : net income, return in investment, dan lain sebagainya. Dimensi non financial menyangkut hal-hal seperti kualitas produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, deliveri tepat waktu dan lain sebagainya.


5.         Bantuan dalam mengembangkan strategi baru

Pengendalian Hari Ini

Strategi Masa Depan
          Dalam industri di lingkungan yang cepat berubah maka strategi harus menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan. Desain sistem pengendalian manajemen dapat digunakan untuk mengembangkan strategi baru. Lingkungan bisnis yang sangat dinamis harus diiringi dengan pengendalian yang interaktif. Reaksi atas hasi pengendalian akan melahirkan strategi baru, inilah yang disebut pengendalian interaktif (interactive control). Jika terdapat ancaman dari pihak luar organisasi maka manajer memutuskan srategi baru. Output pengendalian interaktif adalah melahirkan strategi baru untuk menghadapi lingkungan bisnis yang cepat berubahn,

6.         Formulasi strategi
          Formulasi strategi adalah proses penseleksian strategi melalui pemilihan dari alternatif-alternatif strategi yang ada, yang mengacu pada visi, misi, pengidentifikasian kesempatan, ancaman, kekuatan, dan kelemahan, serta tujuan jangka panjang perusahaan,
          Keluaran kegiatan formulasi strategi adalah tujuan (goal) dan strategi (strategy) untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan tidak memiliki jangka waktu, tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah. Sedangkan sasaran (objective) adalah tujuan yang dibatasi waktu, sesuatu yang akan dicapai untuk jangka pendek (satu semester atau satu tahun kedepan). Tujuan menggambarkan tujuan keseluruhan dari perusahaan dan sasaran menggambarkan langkah-langkah khusus guna mencapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan.



7.         Perbedaan formulasi strategi dan pengendalian manajemen
          Formulasi strategi adalah proses memutuskan tujuan, strategi dan kebijakan umum organisasi, sedangkan pengendalian manajemen memastikan pengimplementasiannya.
Formulasi Strategi
Pengendalian manajemen
Tidak sistematis
Lebih sistematis
Analisis strategi melibatkan penilaian, dan angka yang digunakan dalam proses biasanya merupakan estimasi kasar
Melibatkan serangkaian langkah yang dapat diprediksi dengan jadwal tetap, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan
Melibatkan sedikit orang : Penggagas, staf pusat dan manajemen senior.
Melibatkan manager dan stafnya disemua tingkatan dalam organisasi.

8.         Pengendalian tugas
          Pengendalian tugas adalah proses memastikan setiap tugas spesifik dalam organisasi telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Fokus pengendalian tugas adalah pada masing-masing anggota organisasi. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi, berkaitan dengan tugas atau pekerjaan setiap orang.
          Banyak kegiatan sentra operasi yang merupakan pengendalian tugas, misalnya : pengadaan barang, penjadwalan produksi, masukan pesanan, logistik, pengendalian mutu, dan manajemen kas. Beberapa di antaranya bersifat mekanis namun cukup rumit.